Sembilan tahun ke depan akan menjadi titik balik penting bagi Indonesia di sektor energi terbarukan.
Sembilan tahun ke depan akan menjadi titik balik penting bagi Indonesia di sektor energi terbarukan, dengan lebih dari 8.750 MW, atau 25 persen dari total kapasitas daya saat ini yang dihasilkan oleh pembangkit listrik panas bumi, tenaga air, dan "bioenergi".
Pemerintah mengupayakan sumber dana investasi hingga 403 triliun rupiah selama 5 tahun ke depan dalam rangka mengurangi ketergantungan masyarakat pada bahan bakar berbasis fosil.
"Sebagai bangsa yang tertarik untuk mencapai swasembada energi, kita tidak harus bergantung pada bahan bakar fosil. Faktanya sekarang, Indonesia telah menjadi negara pengimpor minyak, sedangkan dalam waktu dekat cadangan bahan bakar fosil akan semakin habis", ujar Jokowi sembari mencatat bahwa negara ini memiliki 40 persen dari potensi panas bumi dunia yang belum sepenuhnya digali.
Memahami peluang besar Indonesia menuju sektor energi terbarukan, pemerintah berencana bertindak agresif untuk menarik investor, beberapa di antaranya yang telah menyatakan minatnya meliputi Jepang, Belanda dan Inggris.
Sumber: Tempo